My Journeys
[ Edisi Semarang ] - Ini lho, 4 Kuliner yang Enak dan Wajib Dicoba Ketika Traveling Ke Semarang
Ketika melakukan traveling ke luar negeri, saya selalu mengabaikan untuk berwisata kuliner di negera tersebut. Bukan karna tidak mau, tapi lebih tidak mau dipusingkan dengan urusan mengecek apakah makanan
ini halal atau tidak. Jadinya, kebanyakan trip saya ke luar negeri selalu membawa bahan makanan instan untuk dimakan di sana. Seperti mie gelas. Dan jarang banget untuk icip-icip jenis makanan di sana. Kecuali memang sudah
tahu dari awal bahan makanan tersebut terbuat dari apa.
Tapi, tidak ketika traveling ke dalam negeri. Wisata kuliner itu menjadi hal wajib yang harus dilakukan. Karna Indonesia itu terkenal karna jenis makananannya yang beraneka ragam, kaya rempah dan enak-enak.
Makanya, saya tidak mau menyia-nyiakan mencicipi makanan khas dari daerah yang saya kunjungi.
Seperti saat saya ke kota Semarang. Sebuah kota yang masih banyak memiliki bangunan tua dengan pilar-pilar besar dan kaca jendela yang cukup banyak peninggalan Belanda serta atap merah dengan ornamen
naga peninggalan Tingkok yang masih terawat hingga kini dan masih tetap digunakan. Tidak hanya terkenal karna wisata sejarahnya, Semarang juga terkenal karena kulinernya yang enak-enak dan cukup khas.
Jujur,saya jarang mencoba jenis makanan Semarang yang ada di Jakarta. Karna pengetahuan makanan khas Semarang saya sedikti sekali. Yang saya tahu itu cuma Lunpia dan Baso Tahu doang. Sisanya.. jujur saya
nggak tahu. Tapi, ketika memutuskan untuk mengunjungi Semarang, saya harus mulai melakukan riset mengenai makanan khas dan wajib di Semarang yang saya harus coba. Dan tersenyata saat melakukan riset itu, banyak banget makanan
khas semarang yang bikin saya penasaran ingin mencicipinya.
Dan berikut ini adalah beberapa jenis kuliner Semarang yang bisa saya rekomendasikan jika kalian berkunjung ke Semarang.
1. Nasi Pecel Mbok Sador.
Jangan pernah beranggapan bahwa ini adalah nasi pecel yang sama yang pernah kalian makan di Jakarta. Jelas ini berbeda. Mungkin bahan utama sama. Ada berbagai jenis sayuran rebus seperti tauge, kangkung,
bumbu kacang yang sudah dihaluskan, mie kuning dan lain-lain. Tapi tunggu dulu anak muda, dari segi rasa ini jelas berbeda. Kenapa? Karna ini tidak melulu soal rasa bumbu kacangnya, tapi bagaimana bumbu kacang itu bercampur
dengan kencur. Saya memang bukan ahli makanan atau yang paling tahu soal berbagai bumbu. Saya tahu itu kencur karna rasanya sama seperti ketika makan seblak.Rasanya cukup familiar. Tapi, jelas Nasi Pecel ini bukan rasa seblak
lho.
Adik saya saja yang pertama kali mencobanya, langsung kegirangan dan bilang kalau Nasi Pecel Mbok Sador ini enak banget. Bahkan adik saya sampai berkali-kali minta tambahn tapi saya nggak kasih haha.
Karna masih ada tempat yang harus saya datangi nantinya.
Ngomongin soal lokasi, Nasi Pecel Mbok Sador ini terletak di kawasan Simpang Lima Semarang. Tepatnya di Pujasera dekat dengan Masjid Baiturahman. Lokasinya tidak sulit untuk dikenali. Karna nama warungnya
langsung terlihat jelas kok.
Alamat :
Jl. Pahlawan No.7, Mugassari, Semarang Sel., Kota Semarang, Jawa Tengah 50249
Harga :
Untuk satu menu lengkap yaitu satu porsi nasi pecel dengan tambahan sate usus, sate telur puyuh, tahu dan es teh manis sekitar IDR 18.500. Untuk harga yang sangat murah, sudah
mampu membuat kenyang dan cukup puas.
2. Bakmi Djawa Doel Noemani.
Sebenarnya mencoba bakmi ini tidak masuk dalam rencana saya. Tapi karna rekomendasi dari driver Go-car yang katanya saya harus mencoba bakmi ini dan ternyata lokasinya dekat banget dengan hotel saya menginap
maka tidak ada salahnya untuk dicoba. Apalagi saat itu sedang lapar-laparnya. Tanpa ekspetasi tinggi, saya mulai masuk ke warung bakmi dan mencoba bakmi goreng dan nasi goreng untuk adik saya.
Nggak ada eskpetasi tinggi sebenarnya saat mencoba bakmi goreng ini. Karna saat itu berpikir, pasti sama dengan bakmi goreng yang pernah saya coba di Jakarta. Tapi, ketika bakmi goreng itu masuk ke mulut
saya, semua pikiran awal saya jatuh kayak tembok berlin. Nggak bersisa malah. Karna memang bakmi goreng ini enak banget. Tekstur bakmi nya mungkin sama kayak bakmi-bakmi yang pernah saya coba sebelumnya, tapi rasanya itu yang
bikin beda. Ada sensasi rasa ebi di bakmi goreng ini. Entah memang pakai ebi atau nggak saya juga nggak tahu karna saat itu nggak bertanya ke pelaywannya. Pedas manisnya pas, tidak berlebih.
Agak nyesel juga saat driver Go-Car merekomendasi bakmi djawa ini respon saya hanya ,” oh, gitu yah,Pak?”.
Tau gitu, respon saya harusnya lebih girang dan terdengar antusias yah hahah.
Alamat :
Jl. Pemuda No.107, Sekayu, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah 50132
Lokasinya persis di depan Mall Paragon Semarang.
Tempatnya seperti warung-warung makan lainnya yang kita biasa temui. Tidak terlalu kecil juga. Kayaknya cukup untuk menampung 20 orang.
Harga :
Seporsi bakmi goreng djawa, nasi goreng, 2 es teh manis hanya dihargai IDR 41.000 saja, saudara-saudara! Murah, enak dan mengenyangkan.
3. Sate dan Gulai Kambing 29
Sudah dari awal berniat untuk mencicipi gulai kambing yang ada di warung Sate & Gulai Kambing 29 ini. Rekomendasi dari Food Vlogger - Ria SW , bikin penasaran dengan rasanya. Makanya, langsung memasukkan warung ini ke dalam rencana perjalanan saya.
Saat itu cuaca panas Semarang sudah membuat peluh saya bercucuran. BB Cream yang dari pagi melekat di wajah, hilang sudah. Ditambah rasa sakit kepala karna terlalu lama berada di bawah teriknya matahari
membuat saya nggak bisa mikir terlalu rumit. Yang terlintas saat itu adalah makan..makan..makan.. dan minum. Nggak ada yang lain.
Lalu, merasa bahwa semesta masih mendukung dan sayang sama saya, maka ketika menetapkan lokasi ke Gereja Bleduk, justru saya menemukan warung Sate & Gulai Kambing 29 yang memang ingin saya cicipi.
Maka, tanpa babibu, cus saya langsung masuk ke dalam warung dan mulai memesan menu yang ada. Saya memesan 2 nasi, 2 es teh manis dan1 gulai kambing yang porsinya cukup untuk berdua.
Lalu, bagaimana dengan rasanya?
Rasanya itu unik, tidak sepergi gulai yang pernah saya coba sebelumnya. Kalau diingat-ingat rasanya seperti sop konro, cuma bedanya ini pakai daging kambing, bukan iga sapi. Soalnya sepertinya kayak ada
remahan kacangnya gitu hahah.
Lokasi :
Persis di depan Gereja Bleduk.
Harga :
Cukup murah. 2 es teh manis, 2 nasi putih dan 1 gulai kambing semuanya hanya IDR 67.000 saja. Dan itu udah mampu bikin perut kenyang dan puas.
4. Lunpia Cik Meme
Semarang tanpa lunpia? Hmm..nggak banget deh.
Dari dulu kalau ke Semarang, yang terlintas di otak wisatawan yaa lunpia. Makanya, makanan wajid yang khas Semarang ini harus di coba. Apalagi kalau dibeli dari generasi ke empat dari master lunpia di
Semarang.
Sebenarnya, lunpia di Semarang itu seperti jualan kacang rebus. Banyak banget penjualnya. Namun, karna saya ingin merasakan langsung lunpia yang dibuat dengan menggunakan resep dari generasi ke empat
pioner pembuat lunipia di Semarang maka saya memutuskan untuk mencoba Lunpia Cik Meme yang sudah bersertifikat halal lho.
Tempatnya bangus, semacam mini market kecil yang nggak cuma jual lunpia saja tetapi beberapa oleh-oleh khas semarang. Memang, tidak sebanyak toko khusus oleh-oleh tapi di rumah makan ini cukup lengkap
lho. Ada mushola nya, ruang untuk pertemuan dan acara-acara lainnya.
Di sini lunpianya disediakan as per order. Dan ada 2 jenis lunpia. Lunpia basah dan lunpia goreng. Dua-duanya enak. Tapi yang lebih berasa rebung dan isinya adalah lunpia
basah. Oia, mereka menyediakan lunpia dengan berbagai jenis isian yah. Tinggal pilih mau yang mana.
Lokasi :
Jalan Gajahmada No.107, Miroto, Semarang Tengah, Miroto, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah 50135
Harga :
Range harga dari IDR 16.000 - IDR 25.000 per biji. Tergantung jenis isiannya.
Selama di Semarang, saya merasa bahwa berat badan saya terus menaik setiap hari. Semarang itu menyenangkan dan juga mengenyangkan. Saya bahkan 2 kali harus order Go-Food untuk memuaskan rasa lapar saya
yang terus bertambah. Karna beneran, kuliner di Semarang itu enak-enak. Akulturasi rasa masakan Jawa dengan peranakan Tionghoa menghasilkan rasa yang bikin saya kangen tiap hari saat sudah di Jakarta.
Ahh.. kalau ke Semarang lagi, kudu kulineran lagi :)
XoXo
Vindri Prachmitasari
Instagram : @veendoorie
Facebook : www.facebook.com/vindri.p