Maafkan saya yang sejak tahun
2016, belum menuliskan sesuatu di blog ini. Kadang, rencana-rencana di otak manusia
itu banyak banget. Mau tidak mau harus di parkir dulu untuk diteruskan
kemudian.
Awal tahun 2016, otak saya
dipenuhi oleh naskah novel yang harus saya selesaikan. Eits, tapi tunggu dulu,
itu baru sekedar naskah yang saya memang tahun ini ingin segera
menyelesaikannya. Belum menjadi buku, karna saya mencoba untuk mengirimkannya
ke penerbit lain yang ternyata butuh effort yang sangaatt besar. Yah, proses
penolakan sana sini, revisi sana sini, jadi urusan ngeblog tertunda deh. ^^
Ups, jadi curhat soal naskah deh hehehe
Tapi yaa, namanya penulis baru pasti
mengalami naik turun. Tapi, bukan berarti harus menyerah lho. Penulis hebat aja
masih mengalami penolakan, sebut saja JK Rowling, saat menggunakan nama samaran
untuk bukunya The Cuckoo’sCalling. Jadi, keep fighting!!
Oke, back to travel story.
Mungkin sudah menjadi target
saya, untuk setiap tahun itu harus ada ngetrip. Yaa, tergantung keuangannya
juga sih, karna saya bukan Mbak Syahrini yang bulan kemarin ke USA, dan bulan
ini ke Europe. Saya hanya karyawati biasa yang kadang merangkap sebagai penulis
novel, kadang merangkap blogger dan kadang merangkap traveler hihi. Jadi keuangan harus benar-benar diitung.
So, tujuan saya dan teman saya
plus beberapa keluarga saya ( adik, adik sepupu dan tante) adalah ke destinasi
terdekat aja. Yaa, Malaysia. Kenapa ke sana lagi, bukannya kemarin udah pernah
ke sana. Iya, saya dan tante emang sudah pernah ke sana. Jadi, ini adalah trip
saya ke 3 di Malaysia. Tapi, itu dia. Trip-trip kemarin ke Malaysia itu nggak
benar-benar eksplor Malaysia. Abis, main ke Malaysia Cuma buat numpang tidur
doang dan backpacker cantik gitu yang masih nol intinerarynya heheh.
Jadinya, saya balik lagi ke
Malaysia untuk benar-benar ekplor Malaysia itu.
Seperti biasa, saya sudah beli
tiket sejak tahun 2015. Ketika masih belum bisa move on dari trip ke Korea
Selatan tahun 2015 kemarin, maka saya dan teman saya ( Komce) berniat
jalan-jalan ke negera terdekat aja. Lagipula dia belum pernah ke sana. Dan kami
memutuskan untuk ke Malaysia. Apalagi ada promo tiket murah. Jadilah kami nak
beramai-ramai ke negara serumpun tu.
Ini dia itinerary kami untuk day
1.
Itinerary Day 1 (click untuk memperbesar) |
Kami memang berangkat di malam
hari, karna di pagi hari saya masih punya beberapa urusan yang harus saya
kerjakan. Seperti, membuka blokir internet banking saya, melaporkan SPT tahunan
2015( aih rajin amat), dan ke kampus untuk ambil ijazah. Nggak hanya itu saja
sih, terlebih tiket di malam hari lebih murah heheh..
Setelah urusan selesai, kami pun
berangkat di jam 3 sore, antisipasi jika macet di jalan. Secara tidak ada yang
bisa prediksi jalanan Jakarta, kecuali Tuhan YME. Dengan menggunakan Grab Car
dan membayar sebesar 170rb dari rumah saya di kawasan Jagakarsa, ternyata
memang macet saat memasuki terminal 3. Walhasil, sampailah di terminal 3 di jam
4.30 sore. Depart sih jam 6.53 sore. Yaa masih bisa nunggu temen yang belum
datang plus nyari lokasi ade sepupu saya yang sudah datang dari Palu ke JKT dan
sedang nunggu di terminal 3 juga. Dan di jam 5 sore, semua anggota sudah
lengkap, dan drop bagasi deh.
Setelah process imigrasi selesai,
kami masuk di ruang tunggu terminal 3. Dan nunggu hingga waktu keberangkatan.
Dan di sinilah keisengan terjadi. Adik saya itu suka sama cowok bule. Dan
kebetulan ada anak sepantaran dia yang lagi nunggu juga. Cowok cakep khas
Justin Bieber waktu pertama debut. Dan di foto deh sambil ngomongin cowok itu.
Eh, nggak di sangka ga di duga, si ABG bule itu nyadar kalau sedang diomongin,
walhasil saat di udah mau depart ke Singapore, dia nengok lho dengan tatapan
curi-curi pandang gitu, wakakaka.. Masuk perangkap doi. Dan itu nggak sekali,
tapi 3x hihihi.
Dan sekitar jam 21.35 kami sampai
di KLIA 2. Mengurus imigrasi dan bagasi.Oh ya, ada hal menarik saat mengurus
imigrasi. Komce ditanyain sama petugasnya. Akan menginap di mana? Dan setelah
di infomasikan kalau kami akan menginap di dekat stasiun KL Sentral, petugas
imigrasi bilang ‘ wah, saya malah nggak berani menginap di daerah itu,” trus
maksudnya apa coba? Nggak aman gitu?
Wefie |
Let's take a selfie |
mata gue ke mana lagi? |
Dibilangin kayak gitu, nyampe di
KL Sentral hampir tengah malam lagi dengan menggunakan KL Express sebesar RM 55 per orang. Dan estimasi cost saya udah nggak update lagi ternyata, dan masih buta soal daerah dekat KL Sentral,
malah bikin jiper sendiri. Namun, setelah keluar dari NU Sentral Mall, dan
mencari lokasi hotel akhirnya sampai. Ternyata lokasinya deket bangetttt..
OMG.. cinta banget dah! Di perkampungan Little India. Soalnya banyak warga
India di situ.
Tapi sayang seribu sayang, ketika
urusan dengan resepsionis hotel kelar, kami menemukan kamar kami yang belum di
beresin oleh pihak hotel. Whaattt!! Pertama kali dalam sejarah traveling saya,
baru kali ini nemuin kamar hotel yang belum dibersihin oleh pihak hotel. Tempat
tidur masih berantakan, televisi masih nyala, dll. Pertanyaannya? Emang saat
penghuni sebelumnya check out, ruangan nggak dibersihin gitu. Okey, langsung
complain ke pihak hotel minta ganti kalau perlu. Namun sayang tidak bisa ganti kamar,
jadilah kita menunggu di lobby sampai kamar dibersihkan. Dan itu butuh waktu
lebih dari 30 menit.
Akhirnya kelar dibersihkan,
jangan pikir kami bisa instirahat. Bantal kamar hotelnya, Omigoooottt!! Keras
banget. Ini berasa tidur di balok gabus gitu. Langsung sakit leher pas nyobain.
Walhasil, kami semua tidur tanpa bantal. Huff.
XoXo
Vindri Prachmitasari