Hal yang paling ditakuti oleh saya ketika traveling adalah saat berada di imigrasi. Rasanya entah kenapa saya seperti terdakwa. Padahal salah pun nggak. Cuma memang karna sering nonton Security Border di NatGeo bikin selalu parno bawaannya. Karna banyak banget traveler yang selalu ketangkep karna melakukan kesalahan. Nah, karna hal itulah yang membuat saya terlalu takut untuk mendokumentasikan perjalanan saya untuk menyebrang perbatasan tersebut.
Nah, apalagi saat saya harus melanjutkan perjalanan saya dari Macau ke Tiongkok, yang artinya salah satu cara tercepat dan hemat adalah harus menyebrangi perbatasan antara Macau dan Zhuhai di Tiongkok.
Baiklah, mari saya ceritakan.
Saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan saya dari Macau ke Zhuhai di siang hari. Setelah sebelumnya di pagi hari saya mencoba menikmati crowded-nya Ruin of St. Paul dan menikmati jus kiwi segar yang demi Tuhan bikin tenggorokan saya tidak kekeringan di kawasan Senado Square.
Untung saja setelah saya check out dari hotel, bus yang akan saya tumpangi untuk bisa sampai di Portas De Cerco - imigrasi di area perbatasan bisa saya temukan persis di depan hotel saya. Bus no. 3A atau 3AX itu langsung menuju Portas De Cerco sebagai terminal terakhir tanpa perlu berganti bus lagi. Oia, ongkos bus nya menggunakan uang tunai seharga 6 MOP.
Kurang lebih sekitar 1.5 jam perjalanan akhirnya saya sampai di Portas De Cerco. Bangunannya cukup besar untuk seukuran imigrasi, mungkin sekilas melihat ini seperti komplek mall. Jujur saat pertama kali melihat atapnya mengingatkan saya pada atap berbentuk kubah milik ICE BSD, tempat konser para Kpop Idol kalau lagi di Jakarta. Beneran mirip. Lalu, bagaimana saya bisa menemukan pintu masuknya? Cukup mudah, Kisanak! Saya cukup mengikuti orang-orang lokal yang juga ingin menyebrang ke perbatasan.
Jika penasaran dengan bangunannya, sila klik link berikut : Gambar Portas De Cerco Macau ( Gongbei Port ) Karna saya tidak memiliki kesempatan untuk memotret lokasinya.
Saat masuk, kita akan menemukan tangga eksalator yang akan membawa kita sebuah hall yang isinya petugas imigrasi Macau. Petugasnya cukup banyak sehingga tidak terlalu lama untuk mengantri dan prosesnya cukup cepat tanpa ada pertanyaan-pertanyaan aneh yang kadang ditanyakan oleh beberapa petugas imigrasi.
Lalu setelah selesai, saya langsung mengikuti pentunjuk jalan untuk mengarahkan kita menuju imigrasi Tiongkok di Zhuhai. Cukup jalan sekitar 10 menit dan akan sampai di imigrasi. Loket imigrasi di Zhuhai, Tiongkok banyak tapi yang bertugas saat itu cuma sedikit. Walhasil antrian loket untuk warga asing / turis cukup panjang karna hanya 2 loket yang aktif saat itu. Sisanya yaa buat penduduk setempat dan warga HK/Macau.
Antrian yang cukup panjang serta pengecekan dokumentasinya juga cukup lama membuat saya sudah kelelahan duluan. Imigrasi Tiongkok memang sangat rinci banget untuk mengecek hal-hal berurusan dengan dokumentasi perjalanan. Jangankan itu pertanyaan detail pun sering mereka ajukan. Dan bikin lama lagi adalah beberapa traveler yang tidak menyiapkan segala sesuatunya ketika memasuki loket imigrasi. Jadinya makin lama prosesnya.
Ada hal yang bikin saya bingung. Sebelum memasuki loket ada sebuah mesin untuk registrasi sidik jari, prosesnya di mesin itu cukup mudah karna ada versi Bahasa Inggris, tapi yang bikin lama adalah rombongan turis dari satu negera yang kebingungan untuk mengoperasikannya. Hampir 30 menit sendiri nungguin mereka kayak udah nungguin Super Junior buat manggung pas penonton udah masuk ke dalam tempat konser. Mending nungguin Super Junior yang langsung ketahuan bakal happy setelahnya, lah ini, saya pikir setelah proses registrasi itu dilakukan akan mempercepat proses di imigrasinya.
Kenyataan lebih pedih daripada impian, Kisanak! Justru samimawon. Regis-regis bae juga di loket imigrasi, ya udah makin lama deh buat satu orang di loket itu. Beneran, kaki saya udah pegel semua. Mana bawa gembolan lagi. Dan yang bikin kesel, 2 bule di depan saya malah nggak nulis arrival card yang tersedia sebelum memasuki loket.
Jadi cerita tersebut dapat diambil poin penting ketika ingin melakukan cross border dari Macau ke Zhuhai :
- Pastikan mengisi arrival card yang tersedia di meja sebelum memasuki antrian loket imigrasi
- Pastikan untuk melakukan registrasi sidik jari, walaupun kenyataannya tetap dilakukan juga saat di loket imigrasi, ini sebagai preventif jika kenyataannya memang diharuskan dulu untuk melakukan registrasi sidik jari di awal agar kemudian dicocokkan saat di loket imigrasi nantinya. Dari pada bolak balik dan antri dari awal? Mending dilakukan sejak dini kan?
- Siapkan semua dokumentasi di awal, agar saat present ke petugas imigrasinya bisa langsung diproses cepat tanpa harus menunggu ngobrak ngabrik isi tas. Karna traveler di depan saya seperti itu, keasikan cerita malah lupa sama semua dokumennya. Dan membuat antrian semakin panjang dan lama kayak chocky-chocky.
Keseruan lainnya soal betapa struggle nya saya selama di Zhuhai, Tiongkok masih banyak banget. Cuma nanti akan saya bagi di cerita berikutnya. Emang bener kata orang, traveling itu memberikan beberapa kenikmatan yang nggak melulu soal enaknya, tapi nggak enaknya juga akan terasa nikmat banget ketika mulai diceritakan kembali ke orang-orang sebagai pengalaman.
PS : Trip ini sudah dilakukan di September 2019 yah, bukan saat ini ketika ada wabah virus corona. Stay safe and healthy semuanya.
See Ya!
Vindri Prachmitasari
Email : vindri.prachmitasari@gmail.com
IG : @veendoorie