I AM GONNA TELL YOU MY STORY

.

[ Tips ] - Pertama Kali ke Malaysia? Wisata Apa yang Harus Saya Kunjungi Pertama Kali?

Bagi seseorang yang baru memiliki passport, jalan-jalan ke luar negeri untuk pertama kali adalah sebuah keharusan. Kenapa? Sama seperti pedagang yang baru membuka toko di pagi hari, mendapatkan penglaris adalah sebuah kewajiban. Karna itu akan membukan jalan ke berikutnya. Begitu juga dengan jalan-jalan, ketika sudah pernah melakukan perjalanan ke luar negeri untuk pertama kali, maka kesempatan untuk perjalanan ke negeri satu dan lainnya pasti akan terbuka lebar.

Nah, biasanya bagi pemegang passport baru, negera terdekat adalah tujuan utama. Karna masih ingin melakukan test pasar dulu - istilahnya. Negera yang tidak jauh beda budayanya dengan Indonesia, bahasanya, orang-orangnya, sebut saja Malaysia atau Singapore. Di tips berikut ini saya akan infokan details wisata apa yang wajib dikunjungi saat pertama kali ke Malaysia.

Batu Caves

Terletak di Gombak, distrik Selangor, Kuala Lumpur, Batu Caves bisa ditempuh dengan menggunakan commuter line KTM dan berada di stasiun terakhir. Batu Caves adalah bukit kapur yang memiliki sebuah gua besar yang di dalamnya terdapat sebuah kuil umat Hindu. Untuk bisa memasuki gua tersebut, ada 272 anak tangga yang harus dilalui. Lumayan melelahkan sih, tapi cukup patut dicoba, karna kuil di dalam gua tersebut bagus banget.

Menara Kembar Petronas

Terletak di pusat kota Kuala Lumpur, Menara Kembar Petronas pernah menjadi menara tertinggi di dunia di tahun 1998-2004 menurut Wikipedia sebelum akhirnya dilampaui oleh Burj Khalifa di Dubai dan Menara 101 di Taipeh - Taiwan. Dengan jumlah lantai sebanyak 88 lantai dengan 5 lantai di bawah nya, membuat Menara Kembar Petronas tertalu sulit untuk dilihat secara keseluruhan jika dari jarak dekat dengan bangunannya. Untuk mencapai ke Menara Kembar Petronas, cukup menggunakan LRT Kelana Jaya lalu turun di stasiun KLCC. Selain menawarkan bangunan yang sangat tinggi, Menara Kembar Petronas juga menawarkan taman bagus di bagian belakang menara. Di taman tersebut juga menawarkan kolam yang ada dancing fountain-nya. Lalu, yang masih sulit move-on dengan kehidupan Mall, tenang. Karna menara ini terintegrasi dengan KL Suria Mall, jadi keinginan untuk main di mall seperti di Jakarta, masih bisa dilakukan. Untuk bisa memasuki Menara Kembar Petronas, sebenarnya gratis jika hanya ingin foto-foto saja dengan background menara tersebut begitu juga dengan tamannya. Tapi, jika ingin memasuki area observasi nya di lantai atas, maka harus membayar beberapa ringgit.

Genting High Land

Cuaca Kuala Lumpur kurang lebih sama seperti cuaca di Jakarta. Panas. Namanya juga tinggal di Asia Tenggara yang intensitas mataharinya lebih banyak dibanding negara Asia lainnya. Nah, bagi yang ingin adem-adem, Genting High Land adalah pilihan terbaik. Selain lokasinya tidak begitu jauh dari Kuala Lumpur, Genting High Land juga menawarkan wisata unik yang jarang dilihat. Cukup menggunakan bus Go Genting yang bisa ditemukan di bawah Mall Nu Sentral, kita sudah bisa langsung mencapai kawasan Genting lho. Harga yg ditawarkan cukup murah untuk bus + cable car pp RM 25.

Sebenarnya ada apa sih di Genting High Land itu? Selain menawarkan pemandangan dari gunung tinggi, di Genting juga menawarkan kasino bagi penggemar judi. Yaa, mirip-mirip Las Vegas. Selain itu, disini juga bisa menikmati Pagoda yang cantik banget. Cukup menaiki bus gratis yang disediakan oleh hotel First World, kita sudah bisa berpertualang di Genting High Land.

Central Market

Ke luar negeri memang tidak akan pernah cukup tanpa berbelanja. Central Market yang berdiri sejak tahun 1888, cukup lengkap menjual sovenir khas Malaysia. Mulai dari gantungan kunci, fashion, kuliner sampai makanan ringan yang harus dicoba. Pilihannya di sini cukup banyak, serta harga yang ditawarkan juga cukup murah. Malah beberapa pedagang masih bisa dimintai diskon lho dari harga yang tertera di barang hihi. Untuk sampai ke sana mudah sekali. cukup menaiki LRT Kelana Jaya dari KL Sentral ke stasiun Pasar Seni dan melanjutkan perjalanan 3 menit untuk sampai di Pasar Seni / Central Market.

Dataran Merdeka

Bagi pecinta wisata bangunan bersejarah, area Dataran Merdeka tidak boleh dilewatkan. Di area ini menawarkan bangunan megah khas Eropa. Salah satu contohnya adalah bangunan Sultan Abdul Samad. Bangunan ini yang paling mencolok di Dataran Merdeka ini. Selain bangunan bersejarah, di sekitar Dataran Merdeka juga menawarkan National History Museum dan tidak jauh dari museum tsb, terdapat galeri seni yang di sampingnya terdapat tulisan I LOVE KL.

Untuk ke Dataran Merdeka cukup mudah, cukup turun distasiun Masjid Jamek dengan menggunakan LRT Kelana Jaya,belok ke arah kiri setelah pintu kelar stasiun dan ikutin jalan lurus dan setelah bertemu dengan perempatan, Dataran Merdeka ada di seberang jalan.

So, sudah siapkah untuk memulai eksplorasi ke Kuala Lumpur untuk pertama kali?

XoXo

Vindri Prachmitasari

Twitter : @veenzy

Facebook : www.facebook.com/vindri.p

Instagram : @veendoorie

No comments

, by Vindri Prachmitasari

liburan

[ Edisi Palu ] - Menikmati Kota Palu dari Tugu Perdamaian Nosarara Nosabatutu

Berkunjung ke kota Palu tidak lengkap rasanya jika tidak menikmati kota Palu dari ketinggian. Kota Palu tidak hanya terkenal dengan pantai-nya yang mengelilingi kota, tapi juga dengan bukit-bukit di dekat kota serta pegunungannya.

Jujur saja, walaupun lahir dan besar di kota Palu, itu tidak membuat saya mengenal baik kota kelahiran saya. Banyak tempat wisata yang baru saya sadari keindahannya ketika saya sudah merantau jauh ke Jakarta. Yang dari dulu saya ketahui hanyalah pantai dan pantai. Saya tidak pernah tahu bahwa ada tempat lain selain pantai yang wajib dikunjungi.

Dan tempat dari ketinggian yang sangat nge-hits di kalangan anak muda kota Palu adalah Tugu Perdamaian Nosarara Nosabatutu atau dalam bahasa suku Kaili artinya bersama kita satu. Lokasi Tugu Perdamaian ini terlekat di daerah Tondo, Palu Timur, sekitar 12 km dari pusat kota Palu. Lokasinya bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi seperti mobil dan motor. Dan tenang aja, di kota Palu tidak akan menemukan kemacetan yang berarti karna semuanya lancar jaya.

Dan ketika saya berlibur ke kota Palu atau lebih tepatnya pulang kampung, saya tidak akan menyia-nyiakan waktu saya di sana tanpa berkunjung ke Tugu Perdamaian. Dan beneran, tempatnya ketjeh dan syantik tapi bukan sok syantik. Cocok banget buat yang lagi galau merenungi hidup tapi bukan berniat untuk bunuh diri.

Setiap mata memandang yang ada hanya deretan gunung, kilauan laut dan perkotaan di bawah gunung. Benar-benar memanjakan mata pengunjung. Oia, untuk ke sini hanya cukup membayar Rp. 10.000/orang saja + parkir. Cukup murah untuk ukuran tempat wisata yang menenangkan jiwa dan raga yang haus akan foto-foto bagus.

Apalagi ditambah dengan barisan bukit-bukit sekitar Tugu Perdamaian, bikin betah lama-lama di sini. Tugu Perdamaian bentuknya seperti sebuah benteng bercat putih dan arsitekturnya terasa kaku seperti Rangga saat pertama kali ngobrol sama Cinta. Dan hanya terdiri dari tiga lantai dengan tiang yang cukup tinggi menjulang ke angkasa sehingga terasa begitu megah berdiri di atas bukti.

Gong Perdamaian yang berada di bangunan berbeda dari Tugu Perdamaian.

Ke Tugu Perdamaian lebih baik saat sore hari, karna matahari sore-nya cukup bagus. Walaupun saya sarankan tetap mempertebal pemakaian sunblock karna sinarnya cukup terik dan pedas di kulit, jangan sampai teriknya sinar matahari sore malah membuat kami para wanita kalah syantik dengan pemandangan yang ada hihi.

Like a man conquers the world

Kiss & Hugs

Vindri P.

Instagram : @veendoorie

Facebook : Vindri Prachmitasari

Twitter : @veenzy

No comments

, by Vindri Prachmitasari

Article

[ Artikel ] – 7 Wisata Gratis di Seoul - Korea Selatan

Traveling ke luar negeri adalah impian semua orang. Namun, tidak semua orang bisa menikmati traveling dengan gaya yang mewah. Dan saya bukan termasuk orang -orang yang bisa traveling dengan gaya mewah. Nah, jadinya ketika bikin itinerary saya selalu fokus pada tempat-tempat wisata gratis yang ada di kota itu. Lumayan lho bisa berhemat di negeri orang.

Saat ke Korea di tahun 2015 dan 2016, banyak tempat gratis yang saya kunjungi. Dan di sini saya coba akan membahas tempat wisata gratis tersebut satu per satu.

Menikmati toko-toko brand skin care dan make up tanpa harus berbelanja di Myeongdong.

Tidak afdol rasanya jika mengunjungi Myeongdong tanpa berbelanja produk skin care dan make up yang harganya jauh lebih murah dan tersedia lebih banyak dibanding di tempat lain. Tapi, bukan berarti bagi traveler berdana terbatas tidak bisa menikmati hiruk pikuk dan skin care di Myeongdong. Bisa kok. Di sini kita bisa bebas masuk ke toko-toko skin care dan make up tanpa harus membeli. Kita bisa mencoba beberapa produk tester-nya tanpa harus membeli. Memang sih, lebih baik memasuki toko tersebut ketika pengunjung banyak berdatangan, agar tidak dipantengin lama sama yang empunya toko hihihi.

How to get there :

[Subway]

Myeong-dong Station (Seoul Subway Line 4), Exits 5, 6, 7 & 8.

Belajar sejarah Korea Selatan di King Sejong Statue.

Biasanya, setiap tempat wisata di suatu negara memiliki sejarah tersendiri yang menjadi informasi baru bagi para turis. Seperti alun-alun tempat berdirinya patung Raja Sejong. Siapa Raja Sejong itu? Beliau adalah seorang raja dari dinasti Joseon yang menciptakan huruf Hangeul. Tidak hanya patung Raja Sejong saja yang berdiri di alun-alun ini, tapi ada patung Laksamana Yi Sun Shin. Seorang Laksamana yang mampu mengusir serbuan pasukan Jepang di masa dinasti Joseon dalam pertempuran perang tujuh tahun. Untuk bisa menikmati patung tersebut, tidak memerlukan biaya masuk apa pun alias gratis.

How to get there :

[Subway]

1) City Hall Station (Subway Line 1), Exit 3 or 4.

2) Gwanghwamun Station (Subway Line 5).

3) Gyeongbokgung Station (Subway Line 3), Exit 6.

Memasang gembok cinta di N Tower.

Pernah nonton K-drama Boys Before Flower?

Bagi pecinta K-drama, pasti drama series tsb adalah drama yang wajib di tonton. Nah, salah satu adegan di drama tersebut mengambil lokasi di N Tower atau dulu dikenal sebagai Namsan Tower. Itu lho tempat ketika Goo Jun Pyo nembank Geum Jan Di. Tempat wisata ini memang hits banget lho di kalangan anak muda. Karna selain karna lokasinya menarik. Di mana pengunjung bisa melihat kota Seoul dari tempat yang tinggi, di sini juga terkenal karna banyaknya gembok cinta yang dipasang di birai-birai sekitaran N Tower.

Biasanya pasangan akan menulis nama mereka dan pasangannya pada gembok tersebut dan menguncinya di besi-besi pembatas sekitaran N Tower. Lalu, kuncinya dibuang deh. Untuk masuk ke area ini gratis lho. Namun, jika ingin menaiki towernya ada karcis masuk yang harus dibayar.

How To Get There :

[Cable Car]

Get off at Myeong-dong Station (Seoul Subway Line 4) and Exit 3.
Walk for about 15 minutes following the street on the right side of the Pacific Hotel. The cable car boarding place will be seen ahead.

Belajar sejarah Negeri Gingseng di National Museum of Korea.

Cinta dengan pria-pria Korea, dramanya, skin carenya, makanannya, maka harus juga tahu tentang sejarah Korea Selatan dong. Karna kecintaan pada negera Korea Selatan tidak lepas dari sejarah Korea Selatan itu sendiri. Nah, di museum nasional Korea, kita akan diajak untuk belajar sejarah dengan cara yang menyenangkan. Banyak hal-hal yang tidak kita ketahui tentang Korea. Dan di museum ini pengunjung akan mengetahui sedikit demi sedikit. Selama berada di dalam museum, barang-barang peninggalan purbakala ditata rapi dan informatif, sehingga tidak membosankan dan tidak bikin ngantuk. Selain tempatnya yang sangat besar, ketika memasuki halaman museum, pengunjung akan disambut oleh danau buatan serta gazebo yang bikin mata adem ngeliatnya. Selain itu, spot-spot fotonya juga bagus banget lho.

How To Get There :

[Subway]

Take Line 4 or the Jungang Line (Munsan-Yongmun) to Ichon Station. Go out Exit 2, and walk 150m toward Yongsan Family Park.

Lost in space di Naksan Park

Ada kalanya traveling tidak melulu pindah dari satu tempat wisata ke tempat wisata lain. Tapi, bagaimana caranya bisa menikmat tempat wisata itu dengan maksimal. Seperti menghabiskan waktu dengan berdiam diri di Naksan Park. Mengamati lalu lalang wisatawan lain, duduk di belakang tembok yang di depannya disuguhi pemandangan cantik serta jalan setapak. Sebuah taman yang dikelilingi oleh tembok benteng zaman dinasti Joseon. Pemandangan di sekitar sini sangat bagus bahkan untuk sekedar berdiam diri atau pun bergalau ria hahah. Apalagi lokasi ini sering dijadikan tempat syuting drama-drama terkenal Korea.

Tenang, untuk bisa ke tempat ini gratis kok. Nggak bayar sama sekali.

How to Get There:

[Subway]

Hyehwa Station (Seoul Subway Line 4), Exit 2.

- Go straight for 200m, then turn left onto Dongsung-gil Street.
- Go straight for 200m, then turn left at Lock Museum.
- Walk straight for 50m, then turn right onto Naksan Gongwon-gil Street.
- Follow the same street up the hill for 300m to arrive at Naksan Park.

Mengejar Oppa-Oppa Idol di Kpop Agency.

Cita-cita seorang Kpopers adalah bisa bertemu dengan bias-nya. Yaa entah itu di konser, di fan signing, meet and greet, atau nungguin bias-nya di kantor management idol. Nah, kalau berkunjung ke Seoul – Korea Selatan, dan kalian adalah Kpopers, maka tidak sah ke-kpopers-an kalian jika tidak mengunjungi Kpop agency tempat para bias-bias berada.

Oke, memang tidak selalu saat kita nungguin mereka di kantor agency-nya para bias itu muncul. Tapi, mengunjungi kpop agency bersama dengan para fans-fans yang lain berasa bahwa kami para kpopers tidak sendirian. Hehe. Makanya di depan kpop agency tersebut biasanya banyak kafe-kafe yang bisa digunakan untuk menunggu para Oppa-oppa itu muncul. Yaa kalo nggak muncul, belum jodoh aja kali. Atau mungkin mereka memang tidak tercipta untukmu hahah.

Oia, rata-rata kpop agency ini letaknya tidak berjauhan. Jadi, bisa mengunjungi beberapa agency dalam sehari lho.

How to get there :

Please click link below :

https://thisisseoul.weebly.com/tutorials/how-to-get-to-cube-jyp-and-sm-entertainment-by-subway-only

Berjalan di antara rumah tradisional Korea di Buchon Hanok Village.

Korea Selatan adalah salah satu negera yang tetap mempertahankan identitas lokalnya. Terbukti dengan adanya sebuah perkampungan lebih tepatnya sih sebuah komplek di mana banyak sekali rumah tradional Korea Selatan yang masih terawat. Seperti di Buchon Hanok Village. Di sini pengunjung bisa bebas mengelilingi komplek rumah tradisional secara gratis.Namun, diharapkan tidak berisik.Karna bagaimanapun juga ini masih pemukiman penduduk. Oia, lokasinya dekat dengan Istana Gyeongbokgung jadi untuk menuju ke Buchon Hanok Village, bisa dengan berjalan kaki.

Buchon Hanok Village juga sering digunakan sebagai lokasi syuting. Salah satunya adalah Personal Taste yang diperankan oleh Lee Min Ho dan So Ye Jin. Berjalan-jalan di kampong tradisional sambil menikmati bangunan tradisional sangat direkomendasikan.

Sebenarnya masih banyak lagi lokasi wisata gratis di Seoul yang bisa dikunjungi. Namun, apalah saya yang hanya karyawan swasta yang dari pagi hingga magrib masih bekerja plus harus tetap konsisten untuk meng-update blog. So hanya segitu yang mampu saya post.

Sisanya? Silakan diexplore sendiri..

Kiss and Hugs

Vindri Prachmitasari

IG : @Veendoorie

FB : Vindri Prachmitasari

Twitter : @veenzy

No comments

, by Vindri Prachmitasari

My Journeys

[ Edisi Palu ] - Menikmati Sore di Pantai Talise Palu

Berada di Kota Palu untuk sekedar berlibur berarti mencoba mengikuti ritme hidup orang Palu. Bersantai, bercengkrama dengan saudara atau teman, menikmati sore dengan pemandangan aduhai yang sulit untuk dilewatkan. Di sini semuanya serba lambat. Tidak ada orang yang tergesa-gesa seperti di Jakarta. Tidak ada kemacetan yang bikin orang marah-marah. Tidak ada umpatan yang keluar karna nabrak orang saking buru-burunya. It was like you are living in the other side of the world. Intinya di sini warga Palu tahu cara untuk menikmati hidup sesantai-santainya.

Karna Kota Palu di kelilingi oleh gunung dan pantai sehingga menjadi Kota Lembah, maka tidak salah saya juga mencoba hidup sebagai orang lokal. Menikmati keindahannya di sore hari. Saya lahir dan besar di Palu, namun sudah lama saya tinggal di Jakarta sejak tahun 2004 untuk kuliah hingga sampai sekarang menjadi seorang karyawan di perusahaan swasta di Jakarta. Tidak heran, jika saya sudah terbiasa dengan hidup dengan semua yang serba cepat. Semua yang serba terburu-buru. Semua yang serba cuek dan sifat-sifat kota besar lainnya.

Lalu, ketika ada ajakan keluarga untuk menikmati sore hari di Pantai Talise sambil menikmati jagung bakar yang sumpah sambelnya mantab banget, tidak ada yang bisa membuat saya menolak tawaran itu. Hanya bermodal Rp. 75.000,- sudah bisa menikmati 10 jagung bakar sampai puas, kepedesan, jagung nyangkut di gigi. Beneran deh, puas banget kalau makan jagung bakar di Pantai Talise. Apalagi dengan harga segitu murah.

Oia, jagung bakar di Pantai Talise Palu itu beda dengan jagung bakar versi puncak atau versi yang kita sering temuin di Jakarta. Sama-sama jagung sih, cuma jagung bakar di Pantai Talise menggunakan sambal ( cabai bukan saus botol) yang dicampur dengan mentega yang mereka olesi saat jagung bakar tersebut matang lho. Jadi berasa banget sensasi pedes dan nikmatnya. Apalagi ditambah dengan pemandangan ketjeh di depan mata. Angin yang berhasil bermain sambil ngacak-ngacak rambut, panasnya matahari sore, pemandangan anak kecil yang berlari-lari di bibir pantai serta sebagian dari mereka berenang di pantai. Bikin siapa pun yang merasa bahwa harusnya hidup itu yaa kayak gini. Hahaha.. Jangan khawatir kalau mau makan di sini, karna di sediakan tempat duduk dan meja sehingga bisa santai di sore hari.

Selain jagung bakar, banyak pedagang kaki lima di sekitaran pantai juga menjual makanan lain. Seperti pisang goreng dan saraba ( minuman susu yang dicampur telur dan jahe). Pas banget menghangatkan tubuh saat angin pantai lagi jahat-jahatnya di sore hari hahaha. Oia, harganya murah-murah jadi nggak usah khawatir jika akan merogoh kantong terlalu banyak. Lokasi Pantai Talise itu deket banget lho. Persis di tengah kota. Jadi, gampang banget kalau mau ke Pantai Talise.

Intinya, menikmati sore hari di Pantai Talise Palu dengan suguhan pemandangan indah serta makanan yang enak, bikin siapa pun pasti betah berlama-lama di sana.

Kiss & Hug

Vindri P.

2 comments

, by Vindri Prachmitasari

Article

[ Artikel ] – Konser Blaudzun Ft. Keroncong Tugu . Kolaborasi Musik yang Menyatukan Dua Negara.

Sudah hamper tiga kali saya dan teman saya merencanakan weekend tanpa ke mall. Dan yang ketiga kali ini, saya menghadiri pegelaran music yang diadakan Erasmus Huis Jakarta. Ini pertama kalinya buat saya pergi ke acara musik yang diselenggarakan oleh Kedutaan Belanda. Karna selama ini saya lebih sering menghadiri acara pergelaran musik dari KCC ( Korean Cultural Center ). Ketika ada tawaran dari teman untuk datang, maka kesempatan bagus tidak boleh dilewatkan, kan?

Source : Erasmus Huis - https://web.facebook.com/ErasmusHuisJakarta/posts/mark-your-calendar-27th-january-the-erasmus-huisblaudzun-played-sold-out-shows-i/10155917902998745/?_rdc=1&_rdr

Pergelaran musik yang saya datangi adalah pergelaran music seorang penyanyi terkenal Belanda yang berdarah Indonesia. Blasteran? Iyes! Karna kakek dan neneknya adalah orang Indonesia yang akhirnya pindah ke Belanda saat penjajahan Jepang dulu. Makanya, melihat background-nya yang menarik serta ditambah akan berkolaborasi dengan musisi local Jakarta yang ketjeh banget, maka tidak ada yang bisa membatalkan acara nonton saya.

Saat pertama kali masuk ke Erasmus Huis, saya disambut oleh petugas keamanan yang meminta saya untuk menyerahkan tas untuk proses pengecekan oleh mereka. Tipikal Gedung kedutaan, gerbang masuk ke halaman utama Gedung selalu ada pintu bergerigi yang kadang bikin saya bingung harus lewat mana. Norak!

Lalu, saya menemukan seorang wanita yang duduk di balik laptopnya yang meminta saya untuk mendaftar ulang alamat email, no telepon serta dari siapa saya menemukan informasi adanya acara music ini. Lantas, dengan jelas saya katakan , “ dari teman saya.” Akhirnya setelah basa basi tersebut saya memasuki sebuah hall yang isinya bikin saya takjub. Ternyata di hari yang sama sedang diadakan pameran lukisan lho! Maka, sebelum acara dimulai took some photos were not a crime, right!

Ketika puas, foto sana foto sini, bibir saya, tenggorokkan saya terasa kering. Melipir ke sebuah kafe adalah ide yang bagus. Maka ketika orang lain pada pesan Bir Bintang yang kalau saya minum nanti bakal dikeluarkan dari KK, maka saya memutuskan untuk menyeruput the hijau botolan sambil menatap orang-orang yang dari tadi tidak berhenti untuk membeli Bir Bintang lagi, dan lagi, hingga teman saya akhirnya datang saat pertunjukkan sebentar lagi mulai.

Dasar tidak bisa lihat lesehan, saat masuk ke hall konser nya malah duduk nge-deprok. Sampai-sampai si Pak Bule nya bilang :

“I am hoping that you all will stand up and enjoy the music instead of sitting on the floor. But that’s oke. I will do the same as you do.”

Setelah Pak Bule mulai menceritakan tentang konser ini, acara dimulai dengan pertunjukkan dari Keroncong Tugu. Ini pertama kalinya saya menonton pertunjukkan mereka. Walaupun lagu-lagu keroncongnya tidak ada yang saya tahu karna saya lahir bukan di zaman dulu sekali, tapi harmonisasi lagu dan music yang dibawakan cukup menghibur dan membuat saya senyum-senyum sendiri walaupun masih dalam keadaan duduk. Mereka membawakan dua lagu, lalu setelah itu dilanjutkan oleh pertunjukan dari Blaudzun.

Saat Blaudzun mulai menyanyi, penonton mulai berdiri dan menikmati musik. Lagu yang dinyanyikan tidak ada yang saya kenal sebelumnya. Namun, makin lama makin enak juga didengar walaupun belum sampai jingkrak-jingkrak dengerinnya.

Sayangnya, doi kurang komunikatif dengan penontonnya di awal. Tapi tidak apa-apa. Karna mungkin dia lebih menikmati musiknya sendiri ketimbang ngobrol ama penonton, apalagi sama daku yang tidak dikenalnya. Walhasil, hampir tidak ada jeda selama konser musiknya. Ngebutttt pollll!!!

Ada satu lagu yang terdengar ear catching. Judulnya Hey Now! Pas konser tidak ada informasi soal judul lagunya. Akhirnya karna penasaran, maka saya berakhir dengan ngubek-ngubek Itunes dan akhirnya dapat juga.

Lalu, yang ditunggu-tunggu tiba. Keroncong Tugu dan Blaudzun tambil bersama untuk menyanyikan dan memainkan musik yang akhirnya bikin saya sadar,bahwa tidak ada batasan Bahasa bagi music. Dan juga akhirnya menyadarkan bahwa sebenarnya Indonesia dan Belanda, torang basudara. Bahwa musik mampu menyatukan kita semua. Buktinya, permainan keduanya begitu harmonis. Tidak ada yang namanya gontok-gontokan, angkat senjata dan lain-lain. Justru terlihat begitu kompak. Kondisi aman terkendali, Jendral!

Pergelaran music menghabiskan waktu kurang lebih 1.5 jam. Cukup puas menyaksikan lagunya. Dan yang paling saya suka adalah acara ini GRATIS. So, uangnya bisa dipakai buat ongkos GOJEK dong hahaha..

See Ya!^^

No comments

, by Vindri Prachmitasari

Newer
Stories

Older
Stories

I AM GONNA TELL YOU MY STORY

.

[ Tips ] - Pertama Kali ke Malaysia? Wisata Apa yang Harus Saya Kunjungi Pertama Kali?

[ Edisi Palu ] - Menikmati Kota Palu dari Tugu Perdamaian Nosarara Nosabatutu

[ Artikel ] – 7 Wisata Gratis di Seoul - Korea Selatan

[ Edisi Palu ] - Menikmati Sore di Pantai Talise Palu

[ Artikel ] – Konser Blaudzun Ft. Keroncong Tugu . Kolaborasi Musik yang Menyatukan Dua Negara.

Followers

Support Me For My Writing.

DISCLAMER

.

Advertising.

Booking.com Promo

Booking Your Hotel Here!

Kenalan dulu!

What Do You Think?

Total Pageviews

Sneak Peek Board

Labels

The House of Full of Story

Popular Posts

Search

LET’S BE FRIENDS

Blog Archive

I AM GONNA TELL YOU MY STORY

.

[ Tips ] - Pertama Kali ke Malaysia? Wisata Apa yang Harus Saya Kunjungi Pertama Kali?

[ Edisi Palu ] - Menikmati Kota Palu dari Tugu Perdamaian Nosarara Nosabatutu

[ Artikel ] – 7 Wisata Gratis di Seoul - Korea Selatan

[ Edisi Palu ] - Menikmati Sore di Pantai Talise Palu

[ Artikel ] – Konser Blaudzun Ft. Keroncong Tugu . Kolaborasi Musik yang Menyatukan Dua Negara.

Followers

Support Me For My Writing.

DISCLAMER

.

Advertising.

Booking.com Promo

Booking Your Hotel Here!

Kenalan dulu!

What Do You Think?

Total Pageviews

Sneak Peek Board

Labels

The House of Full of Story

Popular Posts

Search

LET’S BE FRIENDS

Blog Archive

Member of

Subscribe