.
Ahhh,
Akhirnya saya kembali membuat tips menulis kali ini. Maaf kan kalau saya jarang mempost tips menulis yah.
Akhir-akhir ini kerjaan full time saya mempengaruhi kehidupan menulis saya hehehe..
Okey mari kita mulai.
Penggambaran lokasi di dalam suatu cerita itu sangat penting. Karna dapat menghidupkan isi dari cerita itu. Sebuah cerita akan terasa hidup jika seorang penulis mampu menggambarkan lokasi yang di ceritakan sebaik mungkin. Jadi sama seperti pelukis yang mampu menggambarkan sebuah objek yang dilihatnya seperti tampak nyata. Seakan-akan pembaca berada di lokasi tsb. Nah, disini penulis harus menggunakan indra penglihatannya untuk bisa menuliskan apa yang dilihatnya.
Penggambaran lokasi di dalam suatu cerita itu sangat penting. Karna dapat menghidupkan isi dari cerita itu. Sebuah cerita akan terasa hidup jika seorang penulis mampu menggambarkan lokasi yang di ceritakan sebaik mungkin. Jadi sama seperti pelukis yang mampu menggambarkan sebuah objek yang dilihatnya seperti tampak nyata. Seakan-akan pembaca berada di lokasi tsb. Nah, disini penulis harus menggunakan indra penglihatannya untuk bisa menuliskan apa yang dilihatnya.
Source : www.tckpublishing.com |
Beberapa waktu yang lalu saya dapat email dari reader yang menanyakan bagaimana caranya membentuk suatu karakter yang berbeda untuk tiap tokoh di dalam novel?
Hmm, ini juga merupakan pertanyaan yang pernah saya rasakan sebelumnya. Jadi sebenarnya , membuat karakter berbeda di tiap tokoh itu susah-susah gampang. Nah, berikut saya infokan beberapa tips yang pernah saya terapkan ketika saya membuat tokoh novel :
Beberapa
hari yang lalu, ada pembaca yang bertanya ke saya. ‘ Gimana sih kak, kalau mau
nerbitin naskah ke penerbit? Soalnya saya juga hobby nulis dan bentar lagi
naskah novel saya kelar.”
Mungkin
itu juga yang menjadi pertanyaan saya pas awal nulis sebuah naskah. Saya serting
membaca di blog-blog penulis senior soal tips-tips tersebut. Hingga akhirnya
saya berhasil menerbitkan sebuah novel pertama saya.
Okey,
sebenarnya ada beberapa hal yang patut diperhatikan saat ingin mengirimkan
naskah ke sebuah penerbit. Ini berdasarkan pengalaman saya yah dan saya coba
jabarin sesuai dengan pertanyaan dari pembaca tersebut :
Source : Google |
There is one thing i hate the most is when my capability as Writer get stuck aka Writer's block. Gggrrhhh...
Hal ini adalah hal yang paling bete. Karna udah ngubek-ngubek duduk di depan lampy tapi yang namanya ilham bin ide belum juga muncul. Gosh! Ngeselin nggak tuh?!
Akhir cerita udah di otak, tapi untuk nyambungin sebelum sampai ke akhir cerita itu kok kayaknya susah banget. Apalagi pas setiap mulai nulis, kok kata demi kata serta kalimat demi kalimat yang udah terangkai di otak itu beda dengan apa yang saya tuliskan pada lampy saya. Kayaknya kalimatnya nggak pas aja buat di tulis. So, kata penulis hebat jika seorang penulis sedang mengalami kondisi seperti ini maka ada beberapa cara untuk mensiasatinya.