[ Edisi Jakarta ] – KETIKA BURN OUT SYNDROME MENYERANG, TIGA TEMPAT DI SEKITARAN JAKARTA INI BISA BANGET BIKIN SEMANGAT DAN SUASANA HATI KEMBALI BAIK - PART 2
2:57:00 PMSetelah artikel saya yang pertama
berhasil saya terbitkan di blog saya di November 2020 baca di sini, kali ini saya ingin
Kembali berbagi beberapa tempat yang pernah saya kunjungi ketika saya mengalami
burnout akibat pekerjaan. Memang
nggak bisa langsung menghilangkan burnout tersebut, tapi lokasi ini bisa
menjadi tempat untuk beristirahat sejenak dari kesibukan pekerjaan yang kadang
seperti mesin cuci. Begitu kacaunya.
Beberapa dari kalian mungkin
sudah mulai bekerja Kembali ke kantor, tapi bagi saya yang sejak awal pandemik
masih berkutat bekerja di rumah, dan kadang merasa bosan dengan kondisi bekerja
di rumah, mencari tempat baru adalah alternatif bagi saya yang saat ini tidak
bisa dialihkan dengan berpergian ke tempat wisata baik di dalam maupun di luar
negeri.
Berikut adalah beberapa tempat
yang bisa dikunjungi :
M Bloc Space Jakarta
Saya ingat betul di awal 2000-an, area Blok M
pernah menjadi tempat hits bagi remaja dan anak muda , termasuk bagi saya yang
kala itu masih kuliah. Intinya area Blok M adalah areanya anak mudah deh. Tapi,
yang namanya sebuah tempat, ketika muncul tempat baru, tempat lama akan
dilupakan jika tidak berbenah. Dan hal itu juga terjadi pada area Blok M, area
nya mulai sepi pengunjung, tempat-tempat hits dulu sudah tidak ada lagi. Sedih
sih. Tapi itu nggak lama. Setelah Blok M menjadi salah satu stasiun MRT, geliat
Blok M mulai terlihat lagi. Apalagi, beberapa tahun kebelakang muncullah area
komunitas dan kreatifitas anak muda yang
diprakarsai oleh Alm. Glenn Fredlly. M Bloc Space.
M Bloc Space terletak di area
yang dulunya digunakan sebagai komplek perumahan bagi karyawan PERURI. PERURI
adalah perusahaan percetatak uang Republik Indonesia. Karena lama tidak
digunakan, maka tempat tersebut dijadikan sebagai area komunitas, kreatifitas
serta beberapa toko unik dan kafe yang menarik untuk dikunjungi. Tidak hanya
itu terdapat mini museum yang berisi alat-alat yang digunakan dalam mencetak
uang kala itu.
HTM: Gratis
Operation hours: Setiap hari, jam
7.00 – 21.00
Alamat : Jl. Panglima Polim No.37, RT.1/RW.1, Melawai, Kec. Kby. Baru,
Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12160
How to get there :
By MRT , Blok M Station Exit F,
dan jalan sekitar 3 menit. Lokasi ada di sebelah kanan.
Transjakarta Koridor 1. Blok M Terminal, dan jalan sekitar
15 menit
Museum Bahari Jakarta
Museum di Jakarta itu banyak
banget. Tinggal pilih mau museum jenis apa. Nah, karena saya belum pernah ke
Museum Bahari selama saya tinggal di Jakarta, maka pilihan saya jatuh ke museum
ini. Memang jarak dari area saya di Selatan Jakarta cukup bikin saya harus
mikir 2x buat mengunjungi tempat ini. Tapi, rasa penasaran saya dengan museum
ini serta bangunan VOC yang ikonik banget bikin saya membuang jauh-jauh rasa
malas saya.
Karena ini pertama kali
mengunjungi Museum Bahari, saya seperti turis asing di negara lain yang cukup
pusing untuk menemukan alat transportasi untuk bisa menuju Museum Bahari.
Padahal ada Transjakarta yang bisa digunakan untuk menuju museum tersebut.
Namun, karena saya tidak menemukan halte bus Transjakarta seperti yang
diinfokan oleh Admin TJ, maka saya dan teman saya berakhir berjalan kaki dari
area Kota Tua ke Museum Bahari. Waahh! Sungguh luar biasa pejalan kaki ini!
Sebenarnya sih untuk urusan jalan
kaki tidak ada masalah, Yang bikin masalah adalah kurangnya area pejalan kaki
untuk menuju Museum Bahari, alhasil saya harus mengikuti Google Map sehingga
mau tidak mau menembus area pemukiman warga. Lalu, apakah worth to try? Hmm,
agak sulit dijawab. Karena sebenarnya cukup menarik untuk dikunjungi karena
berisi sejarah maritim di Indonesia. Baik dari barang-barang peninggalan yang
dipamerkan di museum ataupun bangunan museum itu sendiri yang memang
bersejarah.
Namun, karena lokasinya yang
tepat berada di area yang sering dilewati oleh mobil trailer yang mengangkut
container serta dekat dengan Pelabuhan Sunda Kelapa di mana lalu Lalang mobil
besar terdengar bising, serta penerangan di tiap ruang museum yang dirasa
kurang, membuat berada di museum ini seperti menjelajah wisata horror saja. Yaa
nggak salah juga sih, karena pengunjung yang mengunjungi tidak sebanyak museum
yang berada di sekitar pusat Jakarta, mungkin karena akses dan informasi yang
kurang akan museum ini jadinya pengunjungnya tidak begitu banyak.
Padahal, koleksi serta bangunan
bersejarah yang ada di museum ini seperti Menara Syahbandar, cukup membuat saya
seperti kembali masa ketika VOC masih berperan penting bagi perdagangan
Indonesia kala itu. Oia, ada hal yang menarik mengenai Menara Syahbandar,
menara ini akan terasa bergoyang ketika kita menaiki lantai paling atas. Hal
ini terjadi ketika diterpa angin ataupun dilewati kendara besar yang membuat jantung
rasanya ingin copot. Dan kejadian ini bukan karena bangunan sudah tua, tapi
memang seperti itu kondisinya sejak dahulu kala.
Menara Syahbandar mengingatkan
saya dengan salah satu bangunan yang ada di Malaka yaitu Bangunan Merah yang
memiliki menara yang kurang lebih sama. Oia, bagian dalam museumnya ketjeh
banget lho buat foto-foto, tapi sayang waktu ke sana sedang ada revitalisasi di
beberapa bagian. Semoga ketika ke sana lagi, museumnya jadi makin ketjeh.
HTM : IDR 5.000 per orang
Operation hours : Selasa –
Minggu, Jam 08.00 – 16.00
Alamat : Jl. Ps. Ikan No.1, RT.11/RW.4, Penjaringan, Kec. Penjaringan,
Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14440
Museum Seni Rupa & Keramik – Jakarta
Sebenarnya sudah cukup lama
tertarik dengan museum ini, namun baru berkesempatan mengunjungi beberapa waktu
yang lalu. Tertariknya karena struktur bangunannya yang memiliki pilar pilar
besar khas bangunan Mediterania. Ditambah dengan warna cat dindingnya yang
serba putih. Lebih tepatnya seperti kuil-kuil dewa di mitologi Yunani.
Saya sebenarnya tidak mengerti
soal dunia keramik, gerabah dan teman-temannya, namun saya penasaran saja
dengan keramik di masa lampau. Apakah sama dengan keramik modern saat ini.
Gedungnya tepat di samping gedung Museum Fatahilah jadi jika berkunjung
ke kawasan Kota Tua, bisa banget buat dikunjungi semua museum yang ada di
kawasan itu. Sekali dayung, dua pulau terlampaui.
Tiket masuk yang cukup murah,
hanya IDR 5.000 / orang, membuat museum menjadi sarana wisata dan edukasi murah
meriah.
Saat mulai masuk ke ruangannya,
banyak banget lukisan zaman kemerdekaan di pajang di dindingnya. Nama-nama
pelukisnya ada yang dikenal ataupun tidak dikenal oleh orang awam seperti saya.
Informasi nama lukisan juga tertera di sana. Bahkan dengan mengunduh salah satu
aplikasi di ponsel, kita bisa melihat lukisan tersebut bergerak melalui ponsel.
Selain lukisan, terdapat juga
koleksi keramik baik dari zaman kerajaan Indonesia atau pun koleksi dari
beberapa negara yang sempat singgah di Indonesia kala itu.
HTM : IDR 5.000/ Orang
Operation Hours : Selasa –
Minggu, Jam 9.00 – 15.00
Alamat : Jl. Pos Kota No.2, RT.9/RW.7, Pinangsia, Kec. Taman Sari, Kota
Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11110
How to get there :
Transjakarta Koridor 1 ( Blok M – Kota ), jalan ke arah museum
Fatahillah
KRL Komuterline Bogor – Kota,
jalan kearah museum Fatahillah
Jakarta sebenarnya banyak
menyimpan tempat-tempat menarik yang bisa kita kunjungi kapan saja sebagai
warga Jakarta. Kita hanya perlu
menjelajahi setiap areanya, karna tempat-tempat menarik seperti ini hanya
menunggu kita untuk didatangi.
Stay healthy & keep safe.
Vindri Prachmitasari
Email : Vindri.prachmitasari@gmail.com
Instagram : @veendoorie
YouTube : Vindri Prachmitasari
2 comments
Thank you for sharing useful information with us. please keep sharing like this. And if you are searching a unique and Top University in India, Colleges discovery platform, which connects students or working professionals with Universities/colleges, at the same time offering information about colleges, courses, entrance exam details, admission notifications, scholarships, and all related topics. Please visit below links:
ReplyDeleteAdvantages of Getting Master of Computer Application (MCA) Degree After Graduation
What are the career and jobs opportunities after Master of Computer application (MCA)
Terimakasi sudah berbagi
ReplyDelete