[ Insight ] - Pentingnya Membuat Travel Itinerary Bagi Traveler Mandiri.
3:12:00 PM
Sebagai seorang traveler paruh waktu yang selalu merencanakan perjalanan secara mandiri, saya selalu berusaha untuk nggak pernah lupa membuat travel itinerary. Pada dasarnya, merencanakan perjalan secara mandiri itu terlihat lebih sulit jika dibandingkan dengan menggunakan jasa tour and travel dan guide di kota atau negara tujuan wisata.
Sementara jika menggunakan jasa tour and travel dan guide di kota atau negara tujuan, tinggal kontak travel agent, ikut paket tur, bayar, dan duduk santai. Semuanya sudah diatur sedemikian rupa agar customer merasa nyaman ketika berkunjung di suatu kota atau negara tujuan. Memang terlihat sangat menggiurkan. Itu semua bisa dilakukan jika budget yang dimiliki untuk traveling-nya besar. Sehingga tidak perlu capek-capek mikirin itinerary.
Nah, beda banget dengan traveler yang memiliki budget pas-pasan kayak saya. Pilihannya adalah wajib untuk bikin internary. Kecuali, ada sponsor yang mau membiayai semua kebutuhan dan ongkos traveling , jadi bisa duduk anteng nunggu jadwal keberangkatan, tinggal siapin aja materi untuk kebutuhan sponsor tersebut. Sementara itu bagi traveler pas-pasan proses perjalanan dari awal sampai akhir semua dilakukan oleh traveler itu sendiri. Baik dari mulai membeli tiket, memesan tempat penginapan, hingga menentukan destinasi wisata yang diinginkan. Tidak heran jika itu membutuhkan riset yang cukup lama dan sedikit melelahkan.
Walaupun begitu, saya termasuk dalam traveler yang tidak terlalu harus pergi ke suatu tempat sesuai dengan itinerary. Kadang, ada beberapa tempat destinasi di itinerary yang nggak dikunjungi karna nggak sempat, waktunya mepet, atau pada akhirnya dirasa tidak perlu.
Namun, tahukah kalian walaupun proses tersebut terlihat melelahkan bahkan merepotkan, sesungguhnya membuat itinerary adalah cukup penting dilakukan. Mau tahu pentingnya di mana saat membuat itinerary tersebut? Berikut adalah beberapa informasi yang mungkin bisa membuka informasi bagi calon traveler atau traveler lainnya.
Membantu Untuk Menentukan Skala Prioritas Saat Traveling.
Berkunjung ke suatu kota dan negara baru, sudah pasti lapar mata ingin mengunjungi tempat satu, dua, tiga dan seterusnya. Seakan-akan semuanya ingin dikunjungi dalam satu hari. Saking banyaknya tempat menarik yang ingin dikunjungi. Sementara itu waktu kunjungan ke tempat wisata di suatu kota atau negara itu terbatas. Jadi, sebagai traveler harus pintar-pintar memilih tempat mana yang ingin dikunjungi. Nggak akan bisa untuk dikunjungi semuanya, ada nantinya nggak pulang-pulang . Kelayapan mulu.
Membuat travel itinerary sebenarnya adalah melatih traveler untuk memilih tempat wisata mana yang akan dikunjungi. Biasanya, travel itinerary tersebut dibuat berdasarkan lokasi wisata, jarak, HTM tempat wisata dan apa yang bisa didapat dari tempat wisata tersebut. Jadi, ketika semua hal tersebut sudah mencakup di dalam suatu tempat wisata, maka bisa banget tempat wisata itu dimasukkan ke dalam travel itinerary. Dan begitu seterusnya untuk travel itinerary per hari.
Memberikan Gambaran Estimasi Biaya yang Dikeluarkan Saat Traveling.
Kalau saya horang kayah, yang jumlah duitnya nggak ada seri, nggak perlu-lah estimasi berapa biaya yang akan digunakan di tempat liburan. Tapi, bagi budget traveler yang notabene pejuang tiket promo dan kursi gratis,mengatur keuangan saat traveling itu wajib. Agar jangan sampai kebablasan sehingga saat balik ke rutinitas awal malah nggak ada duit sama sekali. Dengan membuat itinerary, traveler akhirnya mampu untuk memberikan estimasi biaya yang akan dihabiskan saat liburan. Memang, tidak akan sama persis, tapi jadi tahulah kira-kira berapa yang dibutuhkan. Hal ini juga mencegah, kehabisan dana traveling saat berada di tempat liburan.
Untuk mencari tahu berapa estimasi pengeluaran yang akan dikeluarkan saat traveling, sebenarnya susah-susah gampang. Karna membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk mencari tahu. Biasanya pencarian yang saya lakukan adalah melalui internet. Walaupun terlihat melelahkan namun pada akhirnya cukup memberikan informasi berapa banyak dana untuk travel yang harus saya siapkan sebelum hari H. Termasuk tiket masuk ke suatu tempat wisata dan bahkan mencegah terjadinya penipuan karna kita sudah mengetahui besaran ongkos yang harus dikeluarkan saat traveling.
Membantu Traveler Untuk Belajar Disiplin.
Sehari itu pasti tidak hanya akan mengunjungi satu tempat saja. Pasti banyak tempat. Sehingga berusaha untuk memaksimalkan waktu agar hampir semua atau semua tempat bisa dikunjungi. Maka, menentukan pembagian waktu di antara tempat wisata yang dikunjungi di dalam itinerary merupakan hal yang cukup penting agar tidak terlalu lama di satu tempat. Jika lama, hal itu akan mempengaruhi waktu tempuh ke tempat wisata lainnya, sehingga semua rencana yang sudah dibuat akan gagal. Disiplin itu perlu. Agar semuanya bisa sesuai dengan rencana.
Menghemat Biaya Tour Guide dan Travel Agent
Ini jelas banget. Membuat itinerary artinya memangkas biaya yang tidak perlu. Mungkin bagi beberapa orang butuh travel agent dan tour guide saat di tempat wisata. Namun, sejujurnya semua itu bisa dilakuan sendiri asalkan pembuatan itinerary dilakukan dengan sangat baik. Well prepared. Sehingga dana yang seharusnya untuk travel agent atau tour guide bisa dialihkan untuk menambah biaya hidup selama di kota atau negara tersebut.
Membuka Peluang Bisnis Baru
Ketika seseorang ahli dalam membuat sesuatu, itu bisa menjadi peluang bisnis baginya. Begitu juga dengan membuat itenerary. Mungkin terdengar sepele, namun di zaman serba cepat seperti ini, rasanya bagi beberapa orang, meluangkan waktu sendiri untuk membuat itenarary itu sedikit menguras waktu dan tenaga. Maka, tidak heran jika masih ada yang meminta bantuan para travel blogger atau travel consultant untuk membantu membuat itinerary . Hal itu justru memberikan keuntungan juga karna bisa mendapatkan uang tambahan yang nantinya bisa digunakan kembali untuk traveling. Jadi, tidak ada salahnya untuk mencoba mulai membuat itinerary dari sekarang kan?!
Mungkin bagi beberapa traveler lainnya, membuat itinerary justru mengekang kebebasan untuk berpertualang. Namun, sebenarnya tidak ada masalah dengan hal itu. Membuat itinerary atau tidak semuanya kembali lagi dari sisi masing-masing dari traveler yang bersangkutan. Namun, di sini saya mencoba memaparkan keuntungan yang saya dapatkan ketika membuat itinerary.
Semoga tulisan ini bisa memberikan sedikit informasi dan pendapat baru bagi traveler. Serta berhasil menyebarkan virus traveling yang sudah mulai menguasai dunia. Dan jika ada yang membutuhkan jasa membuat travel itinerary, bisa banget lho untuk mengontak saya hihihi..
Sea Ya!
Email : vindri.prachmitasari@gmail.com
Instagram : @veendoorie
Twitter : @veenzy
2 comments
Saya juga selalu buat itinerary kalau jalan-jalan. Walau pas di kota tujuan, bisa ambil tour lokal (contoh: tuktuk di kompleks Angkor Wat), tapi dari awal pasti sudah punya perkiraan tempat-tempat tujuan dan estimasi waktu serta harga. Bahkan, saya juga pernah sampai browsing harga makanan di kota tujuan sebelum berangkat. Merancang perjalanan memang melelahkan, tapi menurut saya seru. Dan ketika di kota tujuan saya berhasil mendatangi tujuan utama dan juga tujuan cadangan, rasanya senang banget. (Biasanya, saya punya tujuan utama dan tujuan cadangan. Kalau satu hari kira-kira bisa mengunjungi 4-5 tempat wisata, maka saya punya 3 tujuan utama dan 3 tujuan cadangan. Jadi kalau ada kendala seperti demo atau badai, nggak akan terlalu menyesal karena targetnya cuma 3. Tapi kalau kebetulan ada transport lokal yang mendadak membantu, maka target cadangan langsung masuk acara.)
ReplyDeleteBener banget. Bikin itinerary memang memudahkan jadi jadi tahu arah tujuan :)
Delete