.
Udah hampir sebulan sih
kejadiannya Cuma lagi rada males buat nulisnya.. hihi maafkeun kemageran saya >.<
Oke, jadi gini, saya kan
berencana untuk nge-trip lagi ke Seoul Korea selatan di tanggal 5-10 Oktober
ini. Dan berhubung paspor saya akan expired di bulan Januari sementara itu
untuk bisa menggunakan nge-trip max. validitas paspor itu yaa 6 bulan. Kalau
nggak yaa ga bisa dipake itu paspor. Makanya saya update pasport biasa saja ke
E-Passport. Biar kalo ke Jepang bebas Visa cuuuyy.. hahahah
E-Passport yang dikirim ke rumah oleh KANIM JAKSEL |
Berhubung pembuatan E-Passport
udah nggak bisa via online, maka harus walk in ke KANIM terdekat. Yaa saya ke KANIM Jakarta Selatan.
So datanglah saya di tanggal 8 agustus ke KAMIN JAKSEL dan udah tahu kalau yang
namanya pembuatan paspor itu antriannya amit-amit jabang beybeh, ehh berasa
tanpa dosa gitu datang jam 9 pagi. Walhasil saya dapat nomor antrian ke 140!
Cantik kan, beuuh cantik banget itu...!
Hari terakhir..Hiks hiks
Liburan udah mulai berakhir nih,
huaaaaaaa.... gak mau gak mau gak mauuuuu...
Bali ke Jakarta artinya balik ke
rutinitas biasanya.
Tumpukan dokument, email bejibun,
customer complain, rate, shipment bla bla bla.. aiihhh matek!
Tapi, begimanapun, buat next trip
saya, maka mau nggak mau ya harus mauuu balik ke Jakarta.
Ini sih sebenarnya buat ngumpulin
duit lagi buat ke Korea di Oktober dan hemat cuti juga sih hahah.
Oia, jadwal kami saat itu yaa,
belanja untuk oleh-oleh aja. Dan berhubung waktunya masih banyak karna pesawat
kami bakal di reschedule harusnya kan ETD KL itu sekitar jam 16.40 waktu KL,
berubah menjadi ETD 22.20. Ada enak dan nggak nya sih, enaknya kita masih punya
banyak waktu untuk jalan-jalan, tapi nggak enaknya yaa pas di Jakartanya nyampe
nya tengah malam. Males aja gitu. So kita ambil enaknya aja akhirnya.
Itin Day 5 |
liburan
[ EDISI KUALA LUMPUR ] - 5 DAYS IN MALAYSIA – DAY4 – THE WRONG WAITING ROOM AT GENTING HIGHLAND
Wihhh.. itu judul ato kereta api,
panjang bener heheh.
Mumpung masih semangat lebaran
jadi, boleh dong kita maaf-maafan. Mohon maaf lahir dan batin yah. Maafin kalo
selama nulis blog suka ada kata-kata yang nusuk kayak pisau gitu heheh. Semoga
tahun depan kita bisa ketemu sama Ramadan lagi, amin.
Oia, lama banget yak untuk nulis
day 4 aja, abis selama bulan Juni, yaa saya fokus di ibadah dong ahh. ( aiishh
sedappp), padahal mah males aja buat nulis, hehe maafkeun kisanak!
Balik lagi nih, ke inti cerita.
Di hari ke empat ini saya dan the genks pergi ke Genting Highland.
Itin Day 4th |
Kali ini perjalanan kami akan sangat jauh dari kota KL.
Artinya kami melipir ke kota kecil di Malaysia. Malaka. Kota Unesco World
Herritage emang harus dikujungi. Selain karna karna banyak situs peninggalan
penjajahan Portugis, kota ini beda banget dengan KL yang penuh dengan hiruk
pikuk manusia.
Itinerary Day 3 |
Mari kita
melanjutkan sesuatu yang belum kelar. Yukk..
Setelah
berpanas-panas ria di KL City Galery, akhirnya kami melanjutkan ke destinasi
berikutnya. Ke mana?
Mari ikut
saya..
Twin Tower ( Menara Petronas )
Nggak lengkap rasanya kalau nggak mengunjungi lokasi milik
sejuta umat di suatu negara. Yaa, ikon suatu negara tsb. Twin Tower adalah ikon
milik Malaysia. Semua traveler pasti kudu dan wajib ke sini.
Untuk menuju ke Twin Tower kami harus naik Kelana Jaya LRT
dari stasiun Masjid Jamek ke stasiun KLCC. Dan ketika sampai untuk menghindari
panas kami masuk ke mall Suriah KLCC. Kenapa? Karna Twin Tower itu yaa satu
area ato lebih tepatnya satu bagunan dengan Twin Tower. Dan kami ke spot yang
ada tamannya dan air mancurnya. Lokasinya terletak di belakang Mall. Nah dari
belakang keliatan banget tuh Twin Towernya. Air mancurnya juga nggak monoton
kok, dia suka nari-nari gitu heheh. Dan biasanya lokasi ini di pakai buat kongkow-kongkow anak-anak KL gitu.
Nggak afdol kalo nggak foto di sini |
Air mancur di belakang Suriah KCLL Mall |
Maafkan saya yang sejak tahun
2016, belum menuliskan sesuatu di blog ini. Kadang, rencana-rencana di otak manusia
itu banyak banget. Mau tidak mau harus di parkir dulu untuk diteruskan
kemudian.
Awal tahun 2016, otak saya
dipenuhi oleh naskah novel yang harus saya selesaikan. Eits, tapi tunggu dulu,
itu baru sekedar naskah yang saya memang tahun ini ingin segera
menyelesaikannya. Belum menjadi buku, karna saya mencoba untuk mengirimkannya
ke penerbit lain yang ternyata butuh effort yang sangaatt besar. Yah, proses
penolakan sana sini, revisi sana sini, jadi urusan ngeblog tertunda deh. ^^
Ups, jadi curhat soal naskah deh hehehe
Tapi yaa, namanya penulis baru pasti
mengalami naik turun. Tapi, bukan berarti harus menyerah lho. Penulis hebat aja
masih mengalami penolakan, sebut saja JK Rowling, saat menggunakan nama samaran
untuk bukunya The Cuckoo’sCalling. Jadi, keep fighting!!
Oke, back to travel story.
Mungkin sudah menjadi target
saya, untuk setiap tahun itu harus ada ngetrip. Yaa, tergantung keuangannya
juga sih, karna saya bukan Mbak Syahrini yang bulan kemarin ke USA, dan bulan
ini ke Europe. Saya hanya karyawati biasa yang kadang merangkap sebagai penulis
novel, kadang merangkap blogger dan kadang merangkap traveler hihi. Jadi keuangan harus benar-benar diitung.
So, tujuan saya dan teman saya
plus beberapa keluarga saya ( adik, adik sepupu dan tante) adalah ke destinasi
terdekat aja. Yaa, Malaysia. Kenapa ke sana lagi, bukannya kemarin udah pernah
ke sana. Iya, saya dan tante emang sudah pernah ke sana. Jadi, ini adalah trip
saya ke 3 di Malaysia. Tapi, itu dia. Trip-trip kemarin ke Malaysia itu nggak
benar-benar eksplor Malaysia. Abis, main ke Malaysia Cuma buat numpang tidur
doang dan backpacker cantik gitu yang masih nol intinerarynya heheh.
Jadinya, saya balik lagi ke
Malaysia untuk benar-benar ekplor Malaysia itu.
Seperti biasa, saya sudah beli
tiket sejak tahun 2015. Ketika masih belum bisa move on dari trip ke Korea
Selatan tahun 2015 kemarin, maka saya dan teman saya ( Komce) berniat
jalan-jalan ke negera terdekat aja. Lagipula dia belum pernah ke sana. Dan kami
memutuskan untuk ke Malaysia. Apalagi ada promo tiket murah. Jadilah kami nak
beramai-ramai ke negara serumpun tu.
Ini dia itinerary kami untuk day
1.
Itinerary Day 1 (click untuk memperbesar) |
Kami memang berangkat di malam
hari, karna di pagi hari saya masih punya beberapa urusan yang harus saya
kerjakan. Seperti, membuka blokir internet banking saya, melaporkan SPT tahunan
2015( aih rajin amat), dan ke kampus untuk ambil ijazah. Nggak hanya itu saja
sih, terlebih tiket di malam hari lebih murah heheh..
Setelah urusan selesai, kami pun
berangkat di jam 3 sore, antisipasi jika macet di jalan. Secara tidak ada yang
bisa prediksi jalanan Jakarta, kecuali Tuhan YME. Dengan menggunakan Grab Car
dan membayar sebesar 170rb dari rumah saya di kawasan Jagakarsa, ternyata
memang macet saat memasuki terminal 3. Walhasil, sampailah di terminal 3 di jam
4.30 sore. Depart sih jam 6.53 sore. Yaa masih bisa nunggu temen yang belum
datang plus nyari lokasi ade sepupu saya yang sudah datang dari Palu ke JKT dan
sedang nunggu di terminal 3 juga. Dan di jam 5 sore, semua anggota sudah
lengkap, dan drop bagasi deh.
Setelah process imigrasi selesai,
kami masuk di ruang tunggu terminal 3. Dan nunggu hingga waktu keberangkatan.
Dan di sinilah keisengan terjadi. Adik saya itu suka sama cowok bule. Dan
kebetulan ada anak sepantaran dia yang lagi nunggu juga. Cowok cakep khas
Justin Bieber waktu pertama debut. Dan di foto deh sambil ngomongin cowok itu.
Eh, nggak di sangka ga di duga, si ABG bule itu nyadar kalau sedang diomongin,
walhasil saat di udah mau depart ke Singapore, dia nengok lho dengan tatapan
curi-curi pandang gitu, wakakaka.. Masuk perangkap doi. Dan itu nggak sekali,
tapi 3x hihihi.
Dan sekitar jam 21.35 kami sampai
di KLIA 2. Mengurus imigrasi dan bagasi.Oh ya, ada hal menarik saat mengurus
imigrasi. Komce ditanyain sama petugasnya. Akan menginap di mana? Dan setelah
di infomasikan kalau kami akan menginap di dekat stasiun KL Sentral, petugas
imigrasi bilang ‘ wah, saya malah nggak berani menginap di daerah itu,” trus
maksudnya apa coba? Nggak aman gitu?
Wefie |
Let's take a selfie |
mata gue ke mana lagi? |
Dibilangin kayak gitu, nyampe di
KL Sentral hampir tengah malam lagi dengan menggunakan KL Express sebesar RM 55 per orang. Dan estimasi cost saya udah nggak update lagi ternyata, dan masih buta soal daerah dekat KL Sentral,
malah bikin jiper sendiri. Namun, setelah keluar dari NU Sentral Mall, dan
mencari lokasi hotel akhirnya sampai. Ternyata lokasinya deket bangetttt..
OMG.. cinta banget dah! Di perkampungan Little India. Soalnya banyak warga
India di situ.
Tapi sayang seribu sayang, ketika
urusan dengan resepsionis hotel kelar, kami menemukan kamar kami yang belum di
beresin oleh pihak hotel. Whaattt!! Pertama kali dalam sejarah traveling saya,
baru kali ini nemuin kamar hotel yang belum dibersihin oleh pihak hotel. Tempat
tidur masih berantakan, televisi masih nyala, dll. Pertanyaannya? Emang saat
penghuni sebelumnya check out, ruangan nggak dibersihin gitu. Okey, langsung
complain ke pihak hotel minta ganti kalau perlu. Namun sayang tidak bisa ganti kamar,
jadilah kita menunggu di lobby sampai kamar dibersihkan. Dan itu butuh waktu
lebih dari 30 menit.
Akhirnya kelar dibersihkan,
jangan pikir kami bisa instirahat. Bantal kamar hotelnya, Omigoooottt!! Keras
banget. Ini berasa tidur di balok gabus gitu. Langsung sakit leher pas nyobain.
Walhasil, kami semua tidur tanpa bantal. Huff.
XoXo
Vindri Prachmitasari