Writing is Creating a New World
11:20:00 AM
Semalam di otak
saya sempat berseliweran kalimat ini, “ menulis itu seperti menciptakan dunia
baru yang belum pernah saya rasakan sebelumnya.”
Source : |
Dan entah
mengapa saya mengiyakan itu. Kenapa? Karna tokoh-tokoh yang banyak diciptakan
oleh penulis kebanyakan ( tidak semua memang ) diluar dari apa yang pernah
penulis rasakan. Contohnya. Seorang penulis membuat karakter pembunuh di cerita
yang ditulisnya, dan penulis tersebut tidak harus menjadi pembunuh dulu untuk
bisa merasakannya atau penulis itu bukan seorang pembunuh. Atau membuat tokoh
seorang pecandu yang mungkin penulis itu bukan seorang pecandu ( walaupun
beberapa ada mantan pecandu yang menulis buku pengakuannya sebagai bahan
pembelajaran orang lain).
Tokoh-tokoh yang
diciptakan oleh penulis itu hanya rekayasa namun harus dapat dipercaya. Kadang
sebagai penulis, mereka menciptakan tokoh tersebut untuk bisa merasakan apa yang
dirasakan oleh tokoh nyata. Kadang penulis harus beralih peran ganda atau
semacam memiliki kepribadian ganda untuk menulis tokoh yang belum pernah mereka
rasakan sebelumnya. Salah satu caranya adalah dengan melakukan riset. Mencari
tahu seperti apa kehidupan nyata dari tokoh itu, meminjam karakter mereka dan
menuliskannya ke dalam tulisan sehingga dapat dipercaya. Kadang saat penulis
menciptakan tokoh dalam cerita mereka, tidak jarang mereka sering sekali
merasakan apa yang tokoh tersebut rasakan. Seperti menangis merasakan
penderitaan yang penulis ciptakan sendiri, marah, kecewa, sakit hati, bahagia
dan bahkan sampai jatuh cinta pada tokoh rekaan mereka.
Sungguh nikmat
menjadi penulis, karna bisa berpindah-pindah karakter ketika menulis. Menjadi
karakter yang belum pernah dirasakan di dunia nyata penulis tersebut. Menjadi
orang lain diluar dirinya. Merasakan apapun yang belum pernah ia rasakan
sebelumnya walaupun tidak sekomplit perasaan tokoh di dunia nyata. But well, menulis itu adalah menciptakan
dunia baru yang belum pernah dijajah oleh seorang penulis di dunia nyata. Hanya satu kuncinya, bagaimana membuat
karakter tersebut dapat dipercaya walaupun ini fiksi belaka.
0 comments