Skinship, does it really important?
11:00:00 AM
Pernah dengar istilah skinship? Hmm, istilah skinship ini terkenal banget di negeri gingseng korea selatan. Menurut wikipedia, skinship is bonding through the intimacy of touch, especially of the closeness between a parent and child. Nah, tapi di korea sana skinship adalah tingkat intimasi ato hubungan pacaran yang tidak hanya cuma gandengan tangan, peluk dan cium. Tapi juga di barengin dengan sex bagi yang udah dewasa. Mungkin istilah ini sama seperti istilah di amerika sana, first base = pegangan tangan dan peluk. Second base = kissing, third base = having sex. Bagi negara bebas seperti korea selatan mungkin hal itu biasa. Dan menjadi salah satu ekspresi cinta mereka kepasangannya. Bagi sebagian dari mereka menganggap hubungan tanpa skinship itu pasti kaku. Karna kurang greget heheh...
Tapi apakah skinship itu beneran penting?
Bagi di negara kita tercinta, indonesia yang masih memegang teguh adat ketimuran dan agama yang kuat, hal itu masih menjadi hal yang tabu. Gimana nggak, kedapatan pacaran di kelurahan aja bisa ketangkep ama hansip! Apalagi mo skinship-an. Ya iyalah.. pacaran di kelurahan, nggak ada tempat lain bang?! Hehe
Tapi, pengaruh dari negara luar nggak bisa di pungkiri lagi kalau udah berhasil menerobos adat dan norma yang berlaku di masyarakat. Buktinya, saat ini sudah mulai banyak hubungan pacaran yang ujung-ujungnya having sex juga. Yaa, alasannya, sebagai pembuktian cinta yang kuat pada pasangannya.
Jika alih-alih sebagai pembuktian cintanya pada pasangannya, harusnya bukti cinta yang dihasilkan itu juga harus di buktikan pertangggung jawabannya. But, sayangnya dinegara bebas seperti korea selatan, amerika dan negara bebas lainnya, hal itu menjadi hal yang nggak wajib untuk dipertanggung jawabkan. Mbok ya, sama sama suka. Yaa artinya ga ada ikatan untuk di pertanggung jawabkan. This is just one night stand or this is the way you can prove your love is or this is just for fun. Padalah, cinta itu unconditial lho dan sederhana. Tidak perlu dibuktikan dengan skinship. Karna pada dasarnya cinta itu abstrak. Nggak keliatan, nggak berbentuk, namun bisa di rasakan. Jadi, apakah skinship itu menjadi tolak ukur rasa cinta seseorang dan ekspresi mereka pada pasangannya? Padalah, ekpresi cinta banyak lho tanpa harus skinship-an. Hehehe
Sebenarnya, keinginan untuk melakukan skinship itu tergantung dari orangnya. Apakah mereka siap menerima konsekuensi yang akan di ambil nantinya ato nggak. Mbok yaa, dosa ditanggung sendiri kok. Jadi suka-suka mereka. Tapi, jangan sampai apa yang udah diambil, disesali di kemudian hari.
But one thing for sure, sex can wait!
XoXo
Kiss and hugs
Vindri prachmitasari
1 comments
What you've written probably right >,<
ReplyDelete