Another Words of rejection
6:07:00 PM"Liat nanti deh..!"
Sudah sering terdengar sebagai penolakan dengan bahasa yang halus. Biasanya kata-kata itu keluar kalau seseorang tidak ingin bergabung atau tidak setuju akan satu hal yang di tawarkan padanya. Dan yak, kemarin saya resmi mengalaminya kembali.
Mungkin bukan hanya kemarin saya mengalaminya. Kata-kata itu menjadi makanan sehari-hari yang suka datang dan pergi. Namun, kata-kata itu kali ini lebih terngiang di otak, karna tujuan saya memang berusaha untuk membuatnya menerima penawaran saya.
Kalau kata ahli dunia marketing, yang namanya penolakan sudah menjadi bagian dari marketing itu sendiri. Bahkan menjadi point sendiri bagi perusahaan untuk menganalisis kenapa penolakan itu terjadi.
Dan bagaimana dengan dunia sehari-hari? Apalagi dunia saya. Mungkin ini pertama kalinya saya mencoba menganalisis penolakan tersebut. Karna ini memang berhubungan dengan bisnis yang saya coba jalankan. Jadi mau tidak mau saya harus menganalisisnya. Penolakan demi penolakan itu biasa dalam bisnis dan kehidupan sehari hari. Semakin banyak penolakan bukan berarti tidak akan ada keberhasilan. Disini saya coba untuk mengubah mind set saya, bahwa penolakan yang terjadi itu menghasilkan suatu analisa kalau ternyata cara untuk melakukan penawaran terhadap bisnis tersebut belum lah benar dan untuk itu saya harus menghindari untuk tidak mempergunakan cara itu lagi.
Untung saja saya masih teringat cerita tentang opa Thomas Alfa Edisson yang hampir tiap hari sering mengalami kegagalan. Yup. Kegagalan dalam menciptakan alat penerang bagi dunia pastinya. Namun kegagalan itu tidak membuat beliau patah arang, lemes ataupun bunuh diri karna gagal. Tapi justru membuat beliau menemukan kalau ternyata beliau telah menemukan 1000 cara yang ampuh untuk mencegah kegagalan bagi dirinya dalam menciptakan lampu. Kebayang donk, jika di udah nyerah saat itu? Saya jamin, yang namanya lampu neon, lampu bohlam tidak akan ada di jaman sekarang. Dunia bakal gelap. Dan Thanks God! Beliau tidak menyerah begitu saja.
Kalau kata pepatah mah, " Banyak jalan menuju roma" jadi banyak pula jalan untuk membuat orang lain bakal menerima penawaran kita. It's just a matter of the time. Terus ikthiar dan berdoa cepat atau lambat pasti akan di terima.
So if there is another words of rejection, i will take it as a compliment. Bahwa ini hanyalah keberhasilan yang tertunda. Itu saja.
0 comments