La Femme Fatale..
6:35:00 PMHari ini terinspirasi oleh tulisan Anton Diaz di salah satu artikel majalah Clara tentang pegelaran fashion yang di kunjunginya saat itu yang bertema La Femme Fatale atau wanita penakluk. Tulisannya mampu membuka pikiran saya dan hasrat saya untuk menulis sesuatu yang bertemakan itu. Bukan tentang fashion pastinya dan bukan tentang seorang wanita yang menjadi penakluk pria. Tapi tentang sebuah kondisi yang membuat wanita itu terlihat tangguh di mata saya.
Dulu wanita selalu di indentikan dengan sifat lemah. Tidak bisa melakukan apapun kecuali untuk urusan dapur. Mudah terluka dan sulit untuk bangkit lagi. Jauh berbeda dengan kaum pria. Mereka jauh lebih kuat dan dapat di andalkan. Bisa melakukan pekerjaan apapun dan dimanapun. Namun, saya sedikit berbangga hati ketika salah satu dosen saya yang berjenis kelamin laki-laki mengatakan bahwa wanita itu jauh lebih hebat di bandingkan seorang pria. Saya tergelitik mendengarnya. Apa maksudnya? Bagaimanapun seorang pria pasti lebih hebat dan kuat di bandingkan dengan wanita.
Dosen saya pun mencoba menjelaskan pernyataannya tadi. Menurutnya, wanita itu lebih hebat karna mampu menanggung berkilo-kilogram beban yang ada di perutnya selama sembilan bulan saat wanita itu hamil, dan di saat kondisi yang bersamaan wanita itu dengan hebatnya mampu berkerja pula.
Penjelasan dosen saya juga mampu membuat saya tersenyum bangga saat ia mengatakan bahwa wanita itu jauh lebih hebat karna di saat bersamaan seorang wanita dapat melakukan dua pekerjaan sekaligus. Bekerja dan memikirikan keluarganya di waktu yang bersamaan. That’s right! Karna salah satu partner kerja saya di kantor juga mampu melakukan 2 hal penting di saat yang bersamaan. Membuat report sambil menelpon anaknya dan menanyakan apa yang dilakukannya.
Tidak heran memang jika ada julukan “ wanita tangguh , wanita perkasa, wanita penakluk.” Tangguh, perkasa dan penakluk bukan dalam arti sebenarnya — bisa mengangkat beban besar atau apapun itu. Tapi lebih pada arti kuat serta tahan banting dalam menjalani kerasnya hidup. Julukan itu memang cukup pantas di sematkan pada seorang wanita, karna beberapa di antara mereka mampu melakukan peran – peran yang secara logika itu sulit untuk dilakukan oleh wanita.
Contohnya saja seorang ibu yang berjualan pecel di tengah guyuran hujan. Kadang timbul pertanyaan di otak saya “ inikan lagi hujan, kok mau sih jualan juga? Bakul yang berisi rebusan sayur dan bumbunya pasti berat banget pas di gendong?” Jawabannya mudah, karna hidup itu keras. Ibu penjual pecel itu rela hujan-hujanan hanya untuk mencari 5ribu rupiah dari setiap pecel yang terjual. Jika ia hanya berdiam diri di tengah hujan, belum tentu pecel yang dijualnya akan habis seperti saat saya membelinya.
Atau sabahat saya, di usianya yang masih muda yang seharusnya memikirkan diri sendiri malah harus berperan ganda, single but (not) single. Kenapa? Karna sahabat saya itu harus menjadi kepala keluarga juga untuk adik serta ibunya di saat dirinya masih berstatus single. Bayangkan dengan gaji yang standart harus mampu membiayai kehidupannya sendiri berserta adik dan ibunya.
Di saat seperti ini saya jadi teringat salah satu quote di novel yang belum saya beli “ hidup itu keras ,jendral!!” No wonder memang, jika saat ini muncul beberapa La Femme Fatale..yang mampu membuat saya dan beberapa orang berdecak kagum menanggapinya bahkan bersyukur bisa di lahirkan sebagai seorang wanita yang memiliki semangat tsb. Karna saya adalah wanita tangguh!
0 comments